Permasalahan klasik dalam menjalankan aktivitas bisnis
selain kesulitan dalam hal memasarkan hasil produksi adalah kesulitan didalam
mencari tambahan dana atau modal. Banyak pelaku bisnis mengeluhkan tingginya
suku bunga pinjaman tetapi juga banyak pelaku bisnis yang mengeluhkan kurang
beraninya pihak bank dalam memberikan pinjaman. Berdasarkan fakta yang
ada, keluhan kedua lebih banyak diutarakan oleh pelaku bisnis, terutama mereka
yang berskala mikro-kecil dan menengah.
Pada dasarnya bank tidaklah demikian, bank senantiasa
akan setia menjadi mitra pengusaha (UMKM) asalkan 5C (5C tersebut adalah
character, capacity to repay, condition economics, capital dan collateral)
sebagai persyaratan dipenuhi oleh calon kreditur. Bank selalu mempertimbangkan
keamanan dana nasabahnya supaya terhindar dari kredit macet. Sekali lagi bank
menerapkan prisnip kehati-hatian sebelum menyalurkan dana pinjaman pada sektor
riil.
Salah satu cara yang dilakukan oleh bank agar dana
nasabah yang akan dikucurkan kepada pengusaha berada dalam kondisi aman dan
menjanjikan, bank akan meminta dokumen yang berinformasikan kondisi pasar dan
kinerja keuangan berikut nilai jaminan (agunan). Informasi tersebut dijadikan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan didalam memenuhi kewajibannya
yaitu membayar angsuran pokok pinjaman beserta bunga pinjaman. Begitulah
kira-kira sekilas kepentingan pihak bank terhadap penilaian aspek keuangan
didalam studi kelayakan.
Lebih dari itu, aspek keuangan sangat diperlukan dalam
rangka menilai tingkat profitabilitas dimasa yang akan datang. Apalagi untuk
investasi jangka panjang yang memerlukan pendekatan present value didalam
menilai kelayakan usaha dan juga pertimbangan jangka waktu tingkat pengembalian
biaya investasi atau pay back period. Permasalahan keuangan akan semakin
komplek mana kala faktor inflasi dan time value of money dimasukkan sebagai
asumsi yang akan berpengaruh terhadap hasil penilaian aspek keuangan.
Secara garis besar aspek keuangan akan membahas
beberapa hal antara lain:
1. Kebutuhan dan sumber dana investasi
2. Angsuran pinjaman
3. proyeksi penjualan dan biaya termasuk break event
point
4. Analisis capital budgeting sebagai dasar penilaian
5. Penyusunan laporan keuangan beserta analisisnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar